Selasa, 09 Desember 2008

Link CAk MAdz's Blog

1.Download Linux Slackware 2.Fitur Slackware Linux 3.Tentang Linux Slackware 4.Filosofi UNIX 5.Tentang UNIX 6.Tentang Red Hat Linux 7.Linux fedora 8.Tentang Linux Fedora 9.HTTP Server 10.Apa itu EPROM?? 11.Apa itu LTSP??? 12.Pengertian SSH 13.Pengertian Dumb Terminal,Dumb Server dan Dumb Device 14.Mengkonfigurasi DHCP Server 15.Membangun Jaringan Tanpa Hardisk di Linux 16.DHCP Server 17.Apa itu Novell Netware??? 18.Pengertian,Cara Kerja dan Spesifikasi pada LTSP 19.Instalasi Windows 2000 Server,Remote Dekstop dan Terminal Server 20.Pembagian kelas-kelas server pada Win 2000 SERVER 21.INSTALLASI WINDOWS 2000 SERVER 22.CARA PENGHITUNGAN SUBNETTIN 23.Tipe Pengkabelan Pada LAN ( Cross Dan Straight ) 24.Network Interface Card ( NIC ) 25.Sejarah Wireless LAN ( WiFi ) 26.Jaringan Client Server 27.Topologi Peer-to-peer Networ 28.Local Area Network (LAN 29.Cara kerja Router 30.Topologi Jaringan (Bus,Star dan Ring) 31.Pengertian Switch 32.LAN Card 33.Ethernet 34.LAN 35.Processor Intel Centrino duo 36.Cara yang baik dalam Berpresentasi 37.Menginstal Windows XP 38.Kabel UTP 39.Bash Command pada Linux Suse 40.Cara Kerja Mouse 41.Pengertian Kernel 42.Tips Berpresentasi yang Baik 43.OS/2 44. 45.Hasil Presentasi Anak Kelas 1 TKJ 46.Arsitektur Komputer 47.Cara Menginstal Linux SUSE 48.Perintah Dasar Pada Linux Debian 49.Apa itu Linux Debian?? 50.Cara Instalasi Linux Debian 51.Citrix Metaframe 52.NAP Win 2008 Server 53.Sejarah Lahirnya IP versi 6 54.Representasi Alamat IP 55.Tipe-tipe Pengkelasan pada Almat IP 56.Jenis-jenis Alamat pada IP versi 4 57.Perbedaan antara IP ver4 dengan IP ver6 58.Jenis-jenis Alamat IP versi 6 59.Instalasi Mikrotik 60.Apa itu Mikrotik? 61.Mikrotik Router OS 62.Membuat Router di Linux 63.Cara membuat Router pada Linux Debian 64.Cara membuat Router pada Linux Red Hat 65.Sejarah Mandrake Linux 66.Paduan Instalasi Mandrake Linux 9.2 67.Microprocessor Intel Centrino 2 68.Autonomous System 69.Tutorial Membuat PC Router 70.Definisi dan Cara Installasi Quagga 71.Apa itu Quagga? 72.Definisi,Fungsi,serta Jenis-jenis dari Router 73.Routing IP 74.Proses Routing 75.Internet Control Message Protocol (ICMP) 76.Tentang IGMP 77.Versi-versi IGMP 78.Sekilas Tentang ARP 79.Tentang Bootstrap Protocol (BOOTP) 80.Protocol RIP 81.Cara Routing dengan Quagga 82.Konfigurasi RIP 83.Cara Setting IP address,Setting IP Foward dan Setting IPTABLES pada Router Statis 84.Sekilas tentang VOIP 85.Aplkasi VOIP dan Keamanannya 86.Keuntungan dan Kelemahan dari VOIP 87.BGP(Border Gateway Protocol) 88.Jenis-jenis BGP 89.Cara Kerja Router dengan BGP 90.OSPF Router 91.Apa itu Paket LSA 92.Tipe-tipe Router OSPF 93.Jenis-jenis Area dalam OSPF

BGP (Border Gateway Protocol)

BGP (Border Gateway Protocol) merupakan salah satu jenis routing protokol yang digunakan untuk koneksi antar AS (Autonomous System), dan salah satu jenis routing protokol yang banyak digunakan di ISP besar (Telkomsel) ataupun perbankan. AS number merupakan penomoran dari sekelompok router yang berada di di bawah satu administrasi, satu administrasi di sini maksudnya biasa satu ISP ataupun satu perusahaan tingkat corporate. Pemecahan sebuah daerah AS berguna untuk mengurangi jumlah informasi routing update yang dikeluarkan oleh tiap router. AS sendiri bisa terdiri dari angka 1-65ribuan. Tugas utama dari BGP adalah memberikan informasi tentang apa yang dimiliki oleh sebuah organisasi ke dunia di luar. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut. Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga dikumpulkannya untuk keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar.

Jenis-jenis BGP

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu diketahui untuk mempelajari routing protokol BGP lebih dalam lagi. Untuk mempelajarinya, mungkin akan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun dengan mengetahui poin-poin pentingnya, tentu akan lebih mudah bagi Anda untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.

Apa Saja Jenis-jenis BGP?
Routing protokol BGP dibagi menjadi dua subbagian besar yang berbeda berdasarkan fungsi, lokasi berjalannya sesi BGP, dan kebutuhan konfigurasinya:

Bagaimana Cara Kerja Router Menjalankan Routing Protokol BGP ?

Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.

Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan routing protokol BGP.

2. Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya gangguan pada media koneksinya.

3. Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router tetangganya dapat samp dengan baik ke tujuannya.

4. Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi TCP 179.

5. Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan.

Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan baik pada router Anda

Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router tetangganya, BGP mempunyai mekanismenya sendiri yang unik. Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket-paket pesan yang terdiri dari empat macam. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:

OSPF Router

(OSPF) Open Shortest Path First :

Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang terdistribusi yang jauh lebih baik daripada protokol distance-vector. Alih-alih saling bertukar jarak (distance) ke tujuan, setiap router dalam jaringan memiliki peta jaringan yang dapat diperbarui dengan cepat setelah setiap perubahan topologi. Peta ini digunakan untuk menghitung route yang lebih akurat daripada menggunakan protokol distance-vector. Perkembangan teknologi ini akhirnya menghasilkan protokol Open Shortest Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF untuk digunakan di Internet. Bahkan sekarang Internet Architecture Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP.

Prinsip link-state routing sangat sederhana. Sebagai pengganti menghitung route “terbaik” dengan cara terdistribusi, semua router mempunyai peta jaringan dan menghitung semua route yang terbaik dari peta ini. Peta jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam basis data tersebut menyatakan sebuah link dalam jaringan. Record-record tersebut dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing-masing link.

Karena setiap router perlu memiliki peta jaringan yang menggambarkan kondisi terakhir topologi jaringan yang lengkap, setiap perubahan dalam jaringan harus diikuti oleh perubahan dalam basis data link-state yang terletak di setiap router. Perubahan status link yang dideteksi router akan mengubah basis data link-state router tersebut, kemudian router mengirimkan perubahan tersebut ke router-router lain.

Protokol yang digunakan untuk mengirimkan perubahan ini harus cepat dan dapat diandalkan. Ini dapat dicapai oleh protokol flooding. Dalam protokol flooding, pesan yang dikirim adalah perubahan dari basis data serta nomor urut pesan tersebut. Dengan hanya mengirimkan perubahan basis data, waktu yang diperlukan untuk pengiriman dan pemrosesan pesan tersebut lebih sedikit dibandingdengan mengirim seluruh isi basis data tersebut. Nomor urut pesan diperlukan untuk mengetahui apakah pesan yang diterima lebih baru daripada yang terdapat dalam basis data. Nomor urut ini berguna pada kasus link yang putus menjadi tersambung kembali.

Apa itu Paket LSA?

Apa itu Paket LSA?

Seperti telah dijelaskan di atas, paket LSA di dalamnya akan berisi informasi seputar link-link yang ada dalam sebuah router dan statusnya masing-masing. Paket LSA ini kemudian disebarkan ke router-router lain yang menjadi neighbour dari router tersebut. Setelah informasi sampai ke router lain, maka router tersebut juga akan menyebarkan LSA miliknya ke router pengirim dan ke router lain.

Pertukaran paket LSA ini tidak terjadi hanya pada saat awal terbentuknya sebuah jaringan OSPF, melainkan terus menerus jika ada perubahan link status dalam sebuah jaringan OSPF. Namun, LSA yang disebarkan kali pertama tentu berbeda dengan yang disebarkan berikutnya. Karena LSA yang pertama merupakan informasi yang terlengkap seputar status dari link-link dalam jaringan, sedangkan LSA berikutnya hanyalah merupakan update dari perubahan status yang terjadi.

Tipe-tipe Router OSPF

Seperti telah Anda ketahui, OSPF menggunakan konsep area dalam menjamin agar penyebaran informasi tetap teratur baik. Dengan adanya sistem area-area ini, OSPF membedakan lagi tipe-tipe router yang berada di dalam jaringannya. Tipe-tipe router ini dikategorikan berdasarkan letak dan perannya dalam jaringan OSPF yang terdiri dari lebih dari satu area. Di mana letak sebuah router dalam jaringan OSPF juga sangat berpengaruh terhadap fungsinya. Jadi dengan demikian, selain menunjukkan lokasi di mana router tersebut berada, nama-nama tipe router ini juga akan menunjukkan fungsinya. Berikut ini adalah beberapa tipe router OSPF berdasarkan letaknya dan juga sekaligus fungsinya: